Sumber: Kegiatan KKL II Tematik Sistem Informasi Geografis, Program Studi Geografi Angkatan 2022 FISIP ULM
1. Fasilitas Keagamaan
Fasilitas keagamaan di Loksado mencerminkan keberagaman dan aktivitas sosial masyarakat yang tinggi. Terdapat sejumlah tempat ibadah seperti Gereja GKE Efrata Loksado, Gereja Bethel Indonesia Jemaat Imanuel, Mushola Daarusshoolihin, serta Masjid Al-Ettihad. Keberadaan berbagai fasilitas keagamaan ini menunjukkan harmoni antarumat beragama di kawasan tersebut.
Kondisi fisik mayoritas bangunan ibadah tergolong baik, dengan luasan bervariasi antara 180 hingga 1.107 meter persegi. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya. Misalnya, Gereja GKE Efrata memiliki guest house yang sekaligus menjadi sarana penunjang kegiatan keagamaan dan wisata religi. Sementara Masjid Al-Ettihad, yang merupakan salah satu masjid terbesar di Loksado, memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Muslim sekaligus titik orientasi lingkungan sekitarnya.
Secara umum, keberadaan fasilitas keagamaan yang terpelihara dengan baik mencerminkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga aset sosial dan spiritualnya, serta dukungan pemerintah desa dalam pemeliharaan infrastruktur keagamaan.
2. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Loksado tergolong cukup lengkap untuk wilayah perdesaan. Terdapat jenjang pendidikan dari tingkat anak usia dini hingga menengah pertama, seperti TK Aisyiyah Bustanul Athfal 6, TK Gunung Meratus, Paud Bambu Indah, Paud Meratus, SDN Loksado, Madrasah, serta SMP Negeri 1 Loksado.
Kondisi keseluruhan bangunan pendidikan berada dalam kategori baik, kecuali Madrasah yang mengalami kerusakan ringan. Fasilitas pendidikan dengan kondisi baik menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dapat berjalan optimal dan lingkungan pendidikan cukup mendukung perkembangan peserta didik. Selain itu, kehadiran lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam jumlah yang memadai menandakan adanya perhatian terhadap pendidikan dasar dan pengembangan sumber daya manusia sejak usia dini. Dari sisi tata ruang, keberadaan sekolah yang tersebar di beberapa titik desa membantu pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat di wilayah yang memiliki topografi berbukit.
3. Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Loksado memiliki beberapa fasilitas kesehatan yang berperan penting dalam pelayanan dasar bagi masyarakat, antara lain Puskesmas Kecamatan Loksado, Rumah Desa Sehat (RDS), serta Ambulans Desa.
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama berfungsi memberikan layanan medis dasar, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan darurat. Dengan kondisi bangunan yang tergolong baik, fasilitas ini menjadi tumpuan utama masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan di wilayah pegunungan yang cukup jauh dari pusat kota.
Selain itu, keberadaan Rumah Desa Sehat menunjukkan adanya upaya peningkatan kesadaran dan layanan preventif di bidang kesehatan masyarakat. Sementara ambulans desa dengan kondisi baik memperkuat sistem respon cepat terhadap kebutuhan darurat medis. Ketersediaan fasilitas kesehatan ini menunjukkan adanya integrasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga derajat kesehatan publik.
>4. Fasilitas Ekonomi
Dari aspek ekonomi, Loksado memiliki beragam fasilitas pendukung aktivitas perdagangan dan jasa, seperti kios sembako, toko kebutuhan rumah tangga, bengkel, serta pasar tradisional Kayu Manis.
Fasilitas ekonomi ini menjadi urat nadi kegiatan masyarakat lokal, baik sebagai sumber pendapatan maupun penyedia kebutuhan harian. Sebagian besar fasilitas berada dalam kondisi baik, yang menunjukkan tingkat keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat.
Kehadiran toko-toko lokal seperti Toko Diandra, Toko Mama Hendrik, dan Toko Frozen Food juga mencerminkan adanya dinamika ekonomi yang mulai beradaptasi dengan kebutuhan modern masyarakat wisatawan. Sementara Pasar Kayu Manis berfungsi sebagai sentra ekonomi tradisional yang mempertemukan aktivitas jual beli hasil pertanian dan produk lokal. Dengan kondisi yang tergolong cukup, pasar ini berpotensi untuk ditingkatkan melalui revitalisasi guna mendukung pengembangan ekonomi berbasis wisata dan pertanian.
5. Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan yang tercatat meliputi Kantor Kepala Desa Loksado, Kantor Kecamatan Loksado, serta Rumah Desa Sehat (RDS) yang juga berfungsi administratif. Kondisi keseluruhan bangunan pemerintahan berada dalam kategori baik, menunjukkan bahwa aktivitas administrasi publik berjalan secara optimal.
Keberadaan fasilitas pemerintahan di tingkat desa dan kecamatan berperan sebagai pusat koordinasi berbagai kegiatan pembangunan dan pelayanan publik. Selain itu, tata letaknya yang berdekatan dengan fasilitas sosial dan ekonomi mendukung efisiensi interaksi antara aparatur dan masyarakat.
6. Fasilitas Infrastruktur
Fasilitas infrastruktur di Loksado sebagian besar berupa jembatan penghubung antarwilayah, yang menjadi elemen vital mengingat kondisi topografi wilayah yang didominasi oleh sungai dan perbukitan. Beberapa jembatan tercatat dalam kondisi baik, seperti jembatan di Regu 1 dan 3, sementara sebagian lainnya mengalami kerusakan ringan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun secara umum infrastruktur masih fungsional, terdapat kebutuhan pemeliharaan rutin agar aksesibilitas antarpermukiman dan antarobjek wisata tetap lancar. Infrastruktur ini juga menjadi penunjang utama bagi kegiatan ekonomi dan pariwisata, terutama untuk akses menuju objek wisata alam seperti air terjun dan wahana river tubing.
7. Fasilitas Sosial dan Wisata
Aspek sosial dan pariwisata menjadi identitas khas Kecamatan Loksado. Berbagai fasilitas seperti River Tubing, Arunika River Tubing, Libaru River Tubing, dan Borneo River Tubing menggambarkan pemanfaatan potensi sungai sebagai sarana rekreasi berbasis alam.
Selain itu, kehadiran kafe lokal seperti Awat Apih Coffee Shop turut memperkuat daya tarik wisata dengan konsep wisata alam yang berpadu dengan budaya lokal. Fasilitas-fasilitas tersebut berada dalam kondisi baik, menunjukkan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola potensi wisata alam secara berkelanjutan.
Wisata berbasis sungai ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian ekosistem sungai sebagai sumber kehidupan dan objek wisata unggulan.